Hari itu, langit Kampung Cilulumpang tampak sedikit mendung, namun semangat para siswa MA Al Rahman tak sedikit pun redup. Di antara suara motor yang lalu lalang dan gemerisik dedaunan yang tertiup angin, sebuah proses luar biasa sedang berlangsung—penggarapan film pendek berjudul “Kausalitas.”


Film ini bukan sekadar tugas sekolah atau proyek iseng belaka. Ini adalah bagian dari mimpi dan kerja keras para siswa yang sedang mengasah bakat mereka di bidang seni peran. Mereka bukan aktor profesional, bukan pula kru film berpengalaman. Tapi dari mata mereka, terlihat api semangat dan tekad yang menyala.
Lokasi syuting dipilih di sekitar lingkungan sekolah dan jalan kampung Cilulumpang—tempat yang akrab namun penuh nuansa sinematik. Tak jarang, proses syuting diselingi tawa karena dialog yang keliru, ekspresi yang terlalu tegang, atau suara motor yang “ikut syuting” tanpa diundang. Tapi justru di situlah letak indahnya—film ini bukan hanya soal hasil, tapi perjalanan.


Film “Kausalitas” bukan hanya akan ditonton oleh teman-teman sekelas atau guru di sekolah. Ia akan melangkah lebih jauh—menuju ajang Gema Ramadan, sebuah lomba yang diselenggarakan oleh Pramuka Cabang Ranting Kabupaten Tasikmalaya. Di panggung inilah, karya kecil dari kampung kecil akan bersaing dan mungkin, menginspirasi.

Apa yang dilakukan oleh siswa-siswa MA Al Rahman bukan sekadar membuat film. Mereka sedang membangun kepercayaan diri, mengasah kerja sama, dan belajar menyampaikan pesan melalui medium seni. Dan siapa tahu, dari sini, akan lahir aktor, penulis skenario, atau sutradara masa depan. Film “Kausalitas” mungkin berdurasi singkat. Tapi cerita di balik layarnya—tentang semangat, perjuangan, dan mimpi—akan terus hidup dan menginspirasi.